Mahasiswa Ukm pa-lh metalik fe usk taklukan puncak
tebing leupung.
Kegiatan
alam bebas sekarang bukan hanya digemari oleh kalangan tertentu saja, akan
tetapi mulai digemari oleh semua pihak, salah satu olahraga alam bebas yang
berawal dari kegiatan di alam bebas adalah olahraga panjat tebing(rock
climbing) dan kini diperlombakan di Pekan Olahraga Nasional dan Sea Games dalam
bentuk dinding buatan ini adalah salah satu olahraga ekstrem karena resiko yang
sangat besar harus dihadapi oleh para pemanjat, walaupun rentan akan cedera,
kegiatan di alam bebas tetap memberikan nilai tersendiri pada penikmatnya.
Aceh
adalah salah satu kawasan ataupun daerah di indonesia yang memiliki gua dan
tebing –tebing tinggi, hal ini disebabkan karena aceh merupakan kawasan karsz,
kawasan Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya
dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase
permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan,
kebanyakan batu gamping.
Saat
ini banyak kegiatan –kegiatan yang dilakukan di daerah karst yang bertujuan
mengeksplorasi untuk tujuan positif dan negatif, baik positif untuk sekedar
penelitian atau negatif untuk mendapatkan uang semata dari gua-gua yang didalamnya
terdapat sarang burung walet atau memiliki batuan kapur untuk bahan baku semen,
namun terlepas dari hal yang merugikan kawasan yang harusnya dijaga tersebut,
kawasan karst yang memiliki tebing tebing tinggi adalah tempat yang sangat bagus
untuk olahraga panjat tebing karena tekstur batuan tebing yang kuat.
Pada
tanggal 14 april 2013 tepat pukul 16.00 wib mahasiswa dari UKM PA LH METALIK FE UNSYIAH berhasil menggapai dan menaklukan
puncak salah satu tebing di kawasan leupung aceh besar berketinggian 80 meter
dan mengibarkan spanduk berukuran 15 meter yang bertuliskan METALIK di
puncaknya. hal ini menjadi tonggak sejarah tersendiri karena merupakan
ekspedisi tebing aceh pertama yang memilki tinggi hingga 80 meter.
Tahapan
– tahapan yang di lalui tim ekspedisi tidaklah mudah, selain tebing yang
lumayan tinggi dan di beberapa titik pemanjatan juga memiliki tebing yang
rapuh, namun kondisi alam juga berpengaruh dominan terhadap proses pemanjatan,
apabila tebing basah akibat hujan maka tebing menjadi licin dan sulit serta
berbahaya bagi pemanjat. Bahkan pada akhir pendakian tersebut hujan turun
disertai badai yang membuat keselamatan tim ekspedisi yang berada di atas
tebing sangat beresiko terjadi kecelakaan ataupun cedera.
Untuk
grade (kesulitan pemanjatan) tebing, Berdasarkan kesesuaian tebing dengan
beberapa kriteria sistem penilaian grade tebing maka tim ekspedisi memastikan
gradenya ini adalah penilaian amerika yaitu 12 b dan nama tebingnya adalah leupung 12 , Dan dari 80 meter ketinggian
tebing, 30 meter lintasan adalah jalur sport karena telah dipasangi hanger (
besi pengait / pengaman), serta sisanya tanpa dipasangi hanger untuk keaslian
jalur.
Untuk perlengkapan pemanjatan
walaupun tidak terlalu banyak namun telah memenuhi standar prosedur
keselamatan, selain alat dari kepunyaan UKM PA LH METALIK FE USK, dan kerjasama
dengan unit kegiatan pencinta alam universitas muhammadiyah aceh, asosiasi
panjat tebing alam aceh dan paskhas lanud iskandar muda blang bintang.
semoga
dengan adanya kegiatan ini setidaknya mampu menunjukan eksistensi pencinta alam
aceh pada umumnya dan pencinta alam fakultas ekonomi unsyiah khususnya akan
kegiatan alam bebas Dan yang terpenting adalah dengan adanya kegiatan ini
diharapkan terjadinya pengembangan ekonomi masyarakat sekitar lokasi ekspedisi
tebing menjadi lebih baik dan daerah tersebut dapat dikembangkan menjadi
destinasi wisata alam bebas sesuai dengan tema kegiatan ekspedisi ini
Dokumentasi ekspedisi.
Tim
ekspedisi tebing dilepas langsung oleh PD III fe unsyiah pak H.T. ZULHAM.S,E
Posko
utama tim ekspedisi yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi tebing.
Untuk
menuju lokasi tebing dari posko utama tim harus melewati genangan lumpur dan
pepohonan yang sedikit rapat.
Lead
1 saat melakukan pemanjatan.
Salah
satu insiden ketika jatuhnya pemanjat.
Tim ketika akan
mengibarkan spanduk bertulisan metalik sepanjang 15 meter di puncak tebing pada
tahapan terakhir ekspedisi.
Tebing ekspedisi
yang dilihat dari posko utama.
Manajemen ekspedisi tebing:
1. lokasi dan waktu kegiatan.
-tempat
kegiatan: gle leumo,desa deah mamplam
kecamatan leupung kabupaten aceh besar.
-.waktu kegiatan: dari tanggal 22 maret
s/d 14 april 2013.
- tema kegiatan ini adalah menggapai
puncak wisata alam aceh
2.persiapan anggota/tim ekspedisi
-. pendaftaran anggota ekspedisi di
buka dari tanggal 2 hingga 12 februari 2013.
-.adapun
yang kemudian terpilih menjadi tim ekspedisi adalah
1.khairul
ihwan/ keter (ketua panitia pelaksana)
2.muhammad
fajrin ( ketua tim lapangan)
3.fachrian/
x
4.suryadi/
taco
latihan
phisik dilakukan sebanyak 3 kali dalam
seminggu di mulai dari tanggal 10 februari hingga 20 maret 2013 yang mengambil
tempat di halaman fakultas ekonomi.sedangkan
latihan di dinding panjat dilakukan 2 kali dalam seminggu dimulai dari
tanggal 11 hingga 19 maret yang mengambil tempat di dinding boulder metalik,
tempat pemanjatan tebing alam mata ie, aceh besar,dan dinding panjat lanud
blang bintang.
3.schedule lapangan
a.
-.survey lokasi ekspedisi dilakukan pada tiga 3 tempat/kecamatan,yaitu kec
leupung,dan kec lhoong kab aceh besar serta lamno kabupaten aceh jaya,
dimana
desa deah mamplam kec leupung ditetapkan sebagi lokasi ekspedisi.
b.ekspedisi
Ekspedisi dilakakukan dalam 4 tahap
yaitu :
Tahap 1. Dari tanggal 22-24 maret..
Tahap 2 dari tanggal 29-31 maret.
Tahap 3 dari tanggal 5-7 april.
Tahap 4/tahapan akhir 12-14 april.
.
Panjat tebing memang merupakan olahraga yang sangat menantang. Selain itu panjat tebing juga membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Diperoleh informasi dari http://bit.ly/MaJLO3 bahwa saat ini juga telah ada panjat tebing di dalam rumah. Unik kan.
BalasHapus